Wednesday, October 15, 2008

KELEBIHAN BERZAKAT DAN SUMBANGANNYA DALAM EKONOMI ISLAM


Allah sudah menentukan hak orang miskin dalam harta orang kaya melalui zakat. Ketentuan Allah itu bagi memenuhi hajat dan keperluan orang miskin sebagai asnaf yang berhak menerima harta zakat.Kewajipan membayar zakat fitrah salah satu bukti bahawa sebagai makhluk sosial umat Islam harus hidup bertoleransi antara sesamanya tanpa membezakan status ekonomi, keturunan, pendidikan, dan tingkat ketaqwaan. Salah satu fungsi zakat fitrah untuk


meningkatkan ekonomi kaum dhaif iaitu parafakir miskin, orang miskin, amil yang menguruskan zakat, orang mualaf yang dijinakkan hatinya, untuk hamba yang hendak memerdekakan dirinya, orang berhutang, untuk (dibelanjakan pada) jalan Allah dan orang yang dalam perjalanan.


Kenapa zakat fitrah diwajibkan membayarnya di bulan Ramadhan tidak di bulan-bulan yang lain? Padahal umat Islam pada masa yang sama juga diwajibkan untuk membayar zakat harta (al-Mal)? Jawabannya adalah karena Allah swt telah mengistimewakan ramadhan sebagai “bulan toleransi” antara si kaya dan si miskin. Di satu sisi, orang kaya difardhukan berpuasa dengan tujuan agar mereka benar-benar dapat merasakan bagaimana penderitaan dan keperitan yang sebenarnya dialami orang miskin bila saban hari harus menahan lapar dan dahaga karena ketidakmampuan mereka memenuhi hajat hidup. Di sisi lain, dengan pengalaman menahan lapar dan dahaga di bulan Ramadhan, maka akan tumbuh kesadaran dan simpati orang kaya terhadap kepahitan hidup orang-orang miskin. Rasa simpati orang kaya ini dibuktikan dengan kesediaan membayar zakat fitrah secara sukarela dan ikhlas.

Intinya, kewajiban zakat fitrah untuk menstabilkan dan sekaligus mensejahterakan ekonomi umat. Sebagaimana ditegaskan Imam al-Ghazali, bahwa zakat itu haruslah digunakan untuk mempromosikan kesejahteraan dan menjamin terpeliharanya iman, kehidupan, intelektual, dan harta umat secara optimal. Selanjutnya, Imam Ibn Qayyim az-Jauziyah telah memasukkan keadilan hakiki, kebahagiaan, dan kebijaksanaan sebagai unsur penting lainnya dari kesejehteraan umat yang harus mendapat kelebihan daripada kewijpan berzakat ini.


Zakat fitrah memiliki multifungsi, selain menyucikan jiwa dan harta juga menumbuhkan nilai toleransi orang kaya-raya terhadap orang miskin. Selain memperkecil jurang pendapatan antara si kaya dan si miskin. Hakikatnya zakat adalah amalan yang menjauhkan manusia dari sifat mencintai dunia secara berlebihan dan sifat melupakan hari akhirat.

Sebenarnya, di sebalik perintah Allah berkaitan kewajiban mengeluarkan zakat itu, banyak terdapat fadhilat (kelebihan) berzakat. Dan mereka yang enggan menunaikan kewajiban berzakat, hadis menyebutkan: “Golongan yang enggan mengeluarkan zakat akan ditimpa kelaparan dan kemarau panjang” (H.R. Tabrani); “Apabila mereka tidak mengeluarkan zakat, bererti mereka menghalang turunnya hujan. Seandainya binatang tidak ada, pastilah mereka tidak diberi hujan” (H.R. Ibn Majah, al-Bazzar dan al-Baihaqi); dan “Apabila sedekah (harta zakat) bercampur dengan kekayaan lain, maka kekayaan itu akan (binasa)” (H.R. al-Bazzar dan al-Baihaqi).

No comments: